Biru Pilu
Telah kulihat warna indah langit Warnanya sama percis langit dalam mimpi Begitu anggun biru itu Meski tetap membuat pilu Biru itu berubah merah Bak percikan api neraka Yang kutatap melalui bola matamu Saat bibirmu mengecup bibirku Sayang.... Tak maukah kau dipanggil sayang Baru kali ini aku lihat lelaki Takut pada sumpah serapah orang tua Demi rasa yang kian pilu Kumohon untuk sedia bersamaku Menjelma menjadi kain tenun Membalut tubuhku yang dipenuhi totol-totol dosa Biarkan langit menggelap sedih Untuk kali ini saja Menyaksikan kita bertengkar di atas ranjang Diiringi bisingnya suara di tengah malam hampa -Bandung, Desember 2019