Depresi

Malam yang panjang
Mengingatkanku pada sebuah kisah
Dimana putih dan hitam berlebur
Menjadi satu
Membentuk karya cipta
Dibuat oleh makhluk penuh dosa
Yang bernama manusia


Apa yang manusia itu lakukan?
Apa hubungannya denganku?
Siapa dia?
Siapa aku?
Apa yang kulakukan saat mengingat
Semua kisah kadaluwarsa itu?


Sudah....
Ingin segera kusudahi semua permainan ini
Gusar
Getir
Detak dan detik penuh lara
Aku takkuasa


Kucoret nadi
Dengan spidol merah
Mengguratkan ilusi darah
Mengalir tuk menebus dosa
Serta kesalahan jua


Kulari ke tengah jalan
Berdiri menanti hujan
Ruang ini....
Begitu lembab dan dipenuhi harapan
Kehilangan nyawa kemudian


Tak ingatkah kata-kataku?
Tak ingatkah kamu?
Kulihat api neraka
Menyala begitu merona
Ada asa yang kutemui
Melalui matamu
Pada malam yang panjang itu


Harap seribu harap kusebut dalam hati
Ingin malaikat menyayat hati dan nadi
Ingin malaikat tarik aku pergi
Agar kulupa pernah ada dunia
Mengingatnya....
Sampai matipun takkan pernah kulupakannya


Namun sang malaikat tiada
Ia hanya berada dalam imaji
Bertanya...
Kubertanya pada Tuhan
Mengenai alam fana ini
Mengenai alam ekspektasi
Yang selalu penuh mengisi


Bisakah aku mati?









-Bandung, Desember 2019

Comments

Popular posts from this blog

Teruntuk Mahasiswa

Cerpen "Nostalgia Hujan"

GOBLOK