Maskulinitas Beracun! : Ngomongin Iklan Gillette
Akhir-akhir ini banyak
banget orang yang lagi ngomongin tentang iklan Gillette, dan lagi rame-ramenya
dibahas sama banyak YouTubers. Siapa sih yang ngga tau Gillette? Salah satu
brand terbesar di dunia yang produknya udah tersebar ke banyak negara di dunia.
Gue mungkin termasuk orang yang telat banget untuk bahas iklan ini, tapi ngga
apa-apa. Yang penting gue ingin sedikit bersuara tentang bagaimana interpretasi
gue mengenai iklan yang bertema “maskulinitas” ini.
Menurut gue,
Gillette kali ini ngga hanya buat iklan dengan tujuan komersil semata, tapi
juga Gillette menyampaikan sebuah pesan melalui iklannya yang berjudul “The
Best Man Can Get”. Iklan itu dibuka dengan seorang pria yang lagi bercermin di
sebuah ruang, memandang dirinya dan melamun (entahlah). Lalu framing beralih ke TV bahwa ada
penyiaran berita tentang sexual
harrashment yang sering banget terjadi. Terus mulai ditayanginlah tentang
bagaimana kaum pria dengan seenaknya memperlakukan wanita. Seperti (mohon maaf
ya gaess) menyentuh bokong wanita dan
disiarkan di TV dan ditonton sama banyak anak cowok yang masih kecil.
Terus juga
perundungan atau sering disebut bully,
adegan ini dilakukan oleh sekelompok remaja cowok yang keroyokan nyerang
temennya. Sampai ada dua anak kecil cowok yang lagi berantem dan disekelilingnya
banyak pria dewasa sambil bilang “that is should be boys” yang seolah
memaklumi pertengkaran tersebut. Hal-hal
yang gue sebutin di atas itu seolah hal yang wajar banget terjadi dan sah-sah
aja buat dilakuin sama kaum pria.
Tapi, di iklannya gue denger suara narasi
yang berbuyi “We believe in the best in
man, to act the right way” yang mengajak kaum pria untuk bergerak melawan
perundungan. Mulai dari seorang pria yang memperingati temen sebayanya untuk
tidak melakukan pelecehan terhadap wanita di sekitar, melerai pertengaran anak
kecil, dan melerai perundungan yang dilakukan oleh sekelompok remaja pria di
tempat umum. Dan pria-pria yang take
action itu, mereka melakukan tindakan tersebut di depan anak kecil laki-laki.
JANTAN BANGET gue pikir.
Secara ngga
langsung iklan itu merubah persepsi masyarakat bahwa maskulinitas itu adalah
tentang kejantanan dan keberanian pria dalam berkelahi, tonjok-tonjokkan, bisa
dengan mudah naklukkin wanita kemudian bisa memperlakukan wanita dengan
semaunya, dan hal-hal semacamnya adalah salah.
Gillette bilang melalui iklannya
bahwa hal-hal tersebut ngga boleh dimaafin lagi. Itu adalah perbuatan kotor
pria yang bisa merusak citra maskulin yang identik dimiliki oleh seorang pria. Gillette
bilang melalui iklannya bahwa maskulin itu adalah mereka, pria-pria yang bisa
jadi hero di masyarakat agar ngga ada
lagi hal-hal yang seharusnya ngga boleh
tetapi malah dianggap hal biasa.
Gue juga langsung
gercep ngepoin twitternya Gillette ini, dan menemukan tweet yang berbunyi “Boys will be boys? Isn’t it time we stopped
excusing bad behavior? Re-think and take action”. Dari kalimat tersebut gue
mengambil kesimpulan bahwa racun maskulinitas yang menegaskan bahwa perundungan,
pengeksploitasian tubuh wanita yang dilakukan pria, dan juga berkelahi yang
sering dilakukan kaum pria adalah hal yang ngga boleh dikatakan sebagai
kewajaran. Dan gue rasa, Gillette begitu beraninya ngangkat hal ini ke media
agar persepsi masyarakat terhadap arti dari maskulinitas yang sebenarnya dapat
berubah, tentunya berubah ke arah yang positif.
Yang bikin gue
terheran-heran adalah mengapa iklan ini mendapat banyak kontra dari masyarakat,
khususnya masyarakat barat. Gue sempet mikir, kok iklan sebagus ini dapet 1M dislike di YouTube? Apa alasan mereka
men-dislike video iklan ini? dan gue pikir, ya ternyata iklan ini sedikit
konservatif juga sih. Karena hal-hal yang berbau gender itu memang sangat sensitif
banget. Apalagi Gillette, brand besar yang terkenal dimana-mana bikin iklan kaya
gini, pro dan kontra itu pasti ada. Pas gue lihat jumlah dislike lebih banyak
daripada jumlah like, terlintas di benak gue seolah dunia ini menolak
mentah-mentah tentang positivity. Menolak mentah-mentah konten media yang
sifatnya mengajak masyarakat menuju perubahan yang lebih baik. Dan yang lebih
bikin gue kaget lagi adalah, pasti banyak banget dong orang barat yang nge-dislike ini, secara Gillette sendiri
adalah brand dari Amerika. Seperti yang
kita semua ketahui (ala-ala bahasa makalah) ya guys, bahwa orang barat memiliki
pemahaman yang lebih maju tentang gender dari pada kita yang di timur. Dan mereka
(mungkin) adalah golongan orang yang open-minded dengan berjuta teori
tentang bagaimana memandang hal-hal yang berbau gender. Namun mengapa
mereka men-dislike? Coba pikirkan
guys.
Kalo menurut gue
sih ini masalah stereotipe. Streroptipe sendiri berkaitan erat sama frame of
reference yang setiap orang ngga sama. Semua
orang udah terpatok sama masculinity rules yang salah, dan kesalahan ini
membuat maskulinitas jadi beracun. (paham kan guys??)
Kalo menurut gue
pribadi ya guys, seorang pria bisa dikatakan maskulin bila dia take action untuk menjadi seorang problem-solver yang baik. Contohnya, kaya yang iklan Gillette
tunjukkin, pria maskulin itu adalah pria yang bisa jadi pelerai kalo ada orang
yang saling membully dan berantem. Adalah
pria dewasa yang bisa menjadi contoh yang baik buat anak laki-laki yang masih
kecil, yang mana pria dewasa itu bisa menanamkan benih yang baik buat mereka
karena mereka adalah generasi penerus bangsa di masa mendatang. Dan yang paling penting dari semua itu, adalah
saat bagaimana seorang pria menghargai dan menghormati kaum perempuan di sekitar mereka.
Nih ya guys,
gue sebagai seorag perempuan ingin sedikit bersuara (khususnya buat kalian cowok-cowok
yang lagi baca ini). Perempuan itu bukan budak, bukan juga bahan yang bisa kalian
eksploitasi seenaknya. Bukan makhuk yang bisa kalian bodohi dengan mulut manis
kalian, bukan juga barang mainan kaya boneka Barbie. Perempuan tercipta untuk
kalian jaga, guys. Perlakukanlah perempuan dengan semestinya. Dan kalo kalian masih mikir bahwa perempuan hanya
pantes di dapur doang, masak, ngurus anak dan ngurus suami aja kerjaannya, plisss banget buang jauh-jauh pikiran kaya
gitu. This is modern era. Perempuan bisa
jadi apa aja yang dia inginkan. Menurut gue pribadi, perempuan boleh berpendidikan
tinggi, boleh punya karir gemilang di luar rumah, dan boleh pergi kemana aja. Dan perempuan memiliki hak untuk memutuskan pilihan. Perempuan yang mengutamakan keluarganya memang perempuan utuh di pandangan masyarakat. Namun perempuan yang memilih untuk hidup sendiri, tanpa menikah dan fokus dengan pekerjaan juga tetap perempuan utuh. Tidak ada hal yang bisa membuat nilai perempuan turun. Perempuan beragam, dan semuanya baik, utuh dan berharga.
Gue juga sering
menemukan keluhan ketidakadilan tentang bagaimana cara dunia memandang antara perempuan dan laki-laki. Gue rasa, Tuhan sudah sangat adil menciptakan dua
jenis kelamin tersebut dengan kekurangan dan kelebihannya masin- masing. So,
ngapain dipikirin? So, STOP DO SEXUAL HARRASHMENT!
Salam Blogger :)
Kutunggu komenmu :)
Bahasannya ringan Kak. Saya suka. Ku tunggu cuap-cuap selanjutnya.
ReplyDeleteBy the way makasih sebelumnya nuh hehe
DeleteAku jg masih harus bljr lbh banyak lagi. ThankU for support nya
belum pernah lihat sih iklannya..tapi misinya sepertinya positif. karena pria sejati itu yg bisa menghargai wanita bukan sebaliknya
ReplyDeleteBenar sekali ka. Semoga selanjutnya banyak brand yang iklannya mengandung konten positif yg dapat membawa masyarakat menuju perubahan.
DeleteHal ini terjadi karena orang tua jarang mendidik anak lelakinya untuk bisa ikutan mengurus pekerjaan domestik, menangis atau bagaimana menjadi suami yang baik. Paling banyak ditanamkan adalah lelaki tugasnya hanya mencari nafkah
ReplyDeleteJadi inget kalimat. Lki2 gaboleh mainkn wanita kyak boneka berbi. Bkn lki2 nmanya klo mainannya boneka2an
ReplyDeleteHahaha... Nahh itu dia. Ada sebuah kutipan, wanita itu ibarat boneka barbie yg bisa dimainkan sesukanya. Tapi inget, lelaki sejati itu ngga main barbie. Betul?? :)
Deletengomongin masalah wanita dan kekerasan seksual di Indonesia sudah sangat darurat. banyak korban yang enggan mengadu, karena takut.
ReplyDeleteNah iya itu dia, bahkan yg lebih parahnya kali si korban mengadu, yang disalahkan malah si korban l. Bukan pelaku.
DeleteVersi jantan yang beda ya, ini baru jantan yang oke menurut aku. Karena lebih peduli sama keselamatan perempuan, bukan sekedar pamer otot. Jadi mau nonton iklannya
ReplyDeleteTulisannya enak dibaca mbk๐
ReplyDeleteBener banget allah telah menciptakan laki laki dan perempuan dgn kekurang dan kelebihannya
ReplyDeletebelum pernah sih nonton iklannya
ReplyDeleteNonton mas, di YouTube hehe. Keren iklannya tuh, pokonya bagaimana seorang pria sejati take action untuk menyelamatkan maskulinitas dari racun. :)
DeleteSaya belum pernah lihat iklannya Mbak. Memang, framing sebuah media akan banyak interpretasi bila diserahkan pada publik bisa setuju atau tidak. Anyway, bahasan ala makalah yang ringan. Keren.
ReplyDeleteTerimakasih banyak mba.... Hehe, kedepannya saya akan banyak belajar dan latihan menulis lagi. Biar makin mantap...
DeleteBisaa di jadikan pembelajaran buat saya sebagai laki-laki,,agar untuk tidak membuli,,apalagi hingga melakukan pelecehan seksual,,dan menurut saya penjelasan dari iklannya mudah di pamahi dan kata-katanya sangat ringan di pahami...
ReplyDeleteGoodluck ka gwen
Great article๐๐
ReplyDeleteBahasan yg bagus & menarik, dikemas dgn sederhana namun dgn isian yg tetap berbobot ๐
ReplyDeleteSemangat lagi nya nge blog nyaaaa
ReplyDeleteKa gwen yampun kerrn bgt sihh
ReplyDeleteSemangat adikku sayang. Semoga kamu bisa jadi penulis sukses.
ReplyDelete