Lepas

Keyboard error. Sama halnya dengan otak dan perasaanku saat ini. Aku sedih. Aku kecewa. Aku bingung. Aku tak tahu. Aku benci. Aku ingin pergi. Namun kebingungan kembali menghadang. Pergi kemana? Tinggal dimana? Aku sakit hati. Aku benci merasakan sakit hati. Aku benci merasakan kesedihan.

Padahal tadinya kesedihan adalah sahabat sejatiku. Namun kini aku sangat membencinya. Aku memang tulus. Tulus menjalani semua hal yang terjadi, kubiarkan begitu saja, tanpa harapan dan rencana apa apa. Namun semakin lama aku semakin gemas. Hati ini kunjung tak jelas. Semakin lepas menyayangi.

Entahlah. Mungkin aku salah. Mungkin ini ganjaran atas kesalahanku. Aku menerima, meski sakit. Namun di sisi lain, aku tak sakit. Aku biasa saja. Karena ada tempat lain bagi kapalku berlabuh. Ada pohon rindang di luar sana yang mampu meneduhkanku, melindungiku dari teriknya mentari. Aku semakin bingung. Bingung. Bingung. Bingung. Ah entah.

Aku hanya mengingat satu kalimat ini :
Just let it be, let everything be happen by itself.





Cirebon,
April 2020
Pada malam yang hangat di tubuh, namun dingin untuk diingat.

Comments

  1. Dari kata-katamu sepertinya kamu ini orang egois dan keras kepala...nggak banget deh ngebacot kaya gini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya cuman mau sedikit tulis-tulis soal rasa cinta saya, kalo emang jelek buat apa dibaca dan cape caoe komentar? Ngabisin waktumu aja.

      Delete
  2. Atuh sia teh rek kabur kamana eyy , awokawokwokwok

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teruntuk Mahasiswa

Cerpen "Nostalgia Hujan"

GOBLOK