Organisasi Islam??

Haloha guys.... Dah lama banget ya gue ngga ngonten di blog. Hehe. Ngonten mah tiap hari, tapi kaga ada satupun tulisan gue yg selesai. Tiap ada ide, kepenggal. Tiap ada ide, baru ditulis sepuluh kalimat, udah langsung lupa. Ada topik hangat, gue ngga passionate. Serba salah dah ya. Gue tadinya ngga akan posting tulisan ini dulu, karena tadinya mau posting tentang hate comments on social media duluan yg gue upload (yaaahh spoiler deh haha) tapi, berhubung gue gereget sama topik yang gue perbincangkan di pagi ini sama seseorang, yaaaa gue jadi jengkel sendiri dan ingin nulis sebagai luapan emosi gue.



Oke. Pertama-tama, gue mau nanya dulu nih sama kalian. Apa alasan kalian buka link blog gue ini? Apakah mungkin rasa penasaran kalian tergelitik dengan judulnya? Hahahaa pasti. The power of judul, sehingga kalian sekarang sedang baca tulisan gue. Oke kuy langsung bahas, gausah pake lama.

As you know, Islam adalah agama terbesar di Indonesia. Bahkan Indonesia masuk kategori negara dengan jumlah muslim terbanyak. Gue ngga heran sih banyak banget kajian-kajian Islam yang suka diadain. Dan tentunya, dari kajian-kajian itulah ngga segelintir orang yang finally membentuk berbagai komunitas. Hmmm, salah satunya (maaf harus gue sebutin jelas) Indonesia Tanpa Pacaran. Pernah denger kan? Tau kan? Nah, itu salah satu forum/komunitas yang gue ngga suka banget, banget, dan banget. Ya oke lah, gue suka prinsipnya. There is no love story before marriage in Islam. There is no relationship that's called as dating in Islam. Cause in my religion, hanya ada menikah dan khitbah. Dengan tegas, Allah memerintah itu di Al-Qur'an. Dengan tegas pula, Rasulullah memerintah itu dalam sabda-sabdanya, pada kita (umat muslim) selaku umatnya. Tapi, yg gue ngga suka nih, si admin jadi bawa embel-embel profesi, bahkan kepribadian orang.

Gue ambil satu contoh, kepribadian gue sendiri. Introvert. Di fanspagenya gue baca, "Udah jomblo, introvert lagi. Udah ngga punya pasangan, tapi susah bersosial lagi. Bisa-bisa jadi presiden jomblo." ujar si admin. Eh asli gue pengen tereak. Sumpah gue jengkel banget. Astaghfirullah!! Kepribadian, lu singgung-singgung. Kepribadian, lu so so sambungin sama kejombloan. Kepribadian, lu sambungin sama agama. Apakah ini yang lu sebut sebagai DAKWAH? Hah? Heran dah gue, ngga ngerti lagi. Terus nyambung sama jomblo programmer, nyambung sama buaya darat, nyambung sama jomblo nasib, haha ga ngerti. Aneh banget manusia pengguna media sosial dengan label "dakwah" di Indonesia. Tapi ngga semuanya gitu kok guys. Banyak juga akun dakwah yang bagus, gue pun follow akun-akun reliji ko di Instagram. Hehe. Bukan riya ya guys, plis.

Oh ya nih guys, gue juga mau cerita tentang organisasi di kampus gue. Karena kampus gue tuh kampus swasta Islam, ya ada lah organisasi Islam. Terlebih kampus gue tuh kampus NU, organisasi Islam marak banget disini, anggotanya hadir hingga berrayon-rayon banyaknya. Gue ga terlalu gimana-gimana, bahkan peduli aja tidak. Tapi, masalahnya, hmmm..... bawa-bawa politik. Tujuan mereka apa sih? Belajar? Apakah harus, belajar pake sejuta aksi dan demo segala? Tujuannya apa sih? Mendukung suatu kubu, lalu ingin menguasai kampus, dan kemudian membiuskan pemahaman kubu yang mereka dukung tersebut pada orang-orang di kampus? Ups!! Hehe. Gue bicara demikian, bukan berdasarkan imajinasi gue semata. Melainkan sudah banyak fakta dan data yang gue lihat, gue peroleh, gue rasakan. Dan yang gue sebalkan adalah, sedikit orang yang toleransi dengan umat agama lain. Karena acapkali gue bahas-bahas temen gue yang nonmuslim ke hadapan mereka, pasti mereka kaya ngga suka, atau langsung menghindarkan diri. Bahkan nyuruh gue buat ga temenan lagi sama mereka. Dan gue berpikir, OH, YANG SEPERTI ITU YANG NAMANYA ISLAM? Setau gue, Islam kan menjunjung toleransi agama. Islam adalah agama yang merangkul semua umat manusia tanpa mandang status, agama, ras, suku, dan lain lain. Setau gue, Islam itu adalah agama yang damai, dan menebarkan kedamaian itu melalui cara menghargai perbedaan. Dan itu memang benar adanya. And then, setau gue Rasulullah ga separah itu deh, pas dulu. Rasulullah ngga pernah antipati sama orang yang agamanya bukan Islam. Gue berpikir, andai dulu Rasulullah menyebarkan Islam dengan cara kaya gitu, gue yakin agama ini ngga bakal ada. Islam ngga bakal sampe ke abad ini. Ya ga sih?

Ada juga organisasi besar Islam kaya *TI. Motif-motifnya tuh yang gue kesel. Contohnya ya, organisasi *TI yg mau menghancurkan Pancasila. Setelah gue telusuri, ternyata mereka adalah golongan yang sangat menghalalkan segala cara agar sistem pemerintahan Indonesia diganti jadi sistem negara khilafah. Terus juga, mereka mengharamkan segala unsur-unsur ke-Indonesiaan, seperti bendera merah putih, burung garuda, dan simbol-simbol Pancasila. Mereka juga ingin memberantas habis budaya-budaya di Indonesia. Mereka ingin Indonesia hanya memegang satu budaya, yakni budaya berunsur Arab, karena bagi mereka budaya-budaya khas nusantara adalah haram. Lagi-lagi gue beristighfar dengan tabiat busuk organisasi ini. Gue ga habis pikir sama orang yang mimpin organisasi ini. LAGI GABUT YA PAK? Sampe mau ganti-ganti budaya orang segala. Lalu, apa bedanya sama PKI? Mereka juga menghalalkan segala cara agar Pancasila bisa tergantikan oleh ideologi mereka. Bagi gue, kedua organisasi ini sama-sama idealis, memaksa, serta menyiksa banyak orang, demi tujuan golongannya.

Terus soal budaya. Hmmm, gue baca-baca beberapa paper dan tulisan yang bertebaran di media online, ternyata ya itu looo. Organisasi yang mengatasnamakan Islam ininih berupaya mengkikis habis budaya khas nusantara. Gue pikir, bego aja sih ada orang yang mikir kaya gitu.... Seenaknya dia mau menghilangkan budaya yang bertahun-tahun bahkan berabad-abad diturunkan dari generasi ke generasi? Ya ngga bisa lah. Haduhhh, aneh sekali, saudara-saudara. Dan mereka bilang agama khas nusntara ini haram? MashaaAllah, Allahu Akbar. Bukannya ingin marah, melainkan gue ingin ketawa sekenceng-kencengnya di depan semua anggota organisasinya.

Dari sekian banyaknya hal mengenai organisasi Islam yang udah gue bahas di atas, yang gue keselin lah, jengkel lah, atau merasa sebel dengan isme-isme yang mereka coba tanamkan ke masyarakat, apakah gue benci? NO. Gue tidak pernah membencinya. Islam ngga mengajarkan pemeluknya menjadi sosok pembenci. Pun gue, ngga membenci. Islam adalah agama yang mengajarkan ke-open-minded-an pada umatnya. Islam adalah agama yang paling modern yang pernah gue temui. Islam adalah agama yang up to date, mengikuti alur kehidupan manusia dari era ke era. Dan Islam selalu menuntun umatnya untuk hidup di dalam harmoni yang sempurna. 19 tahun gue hidup di dunia ini, emang belum lama sih. Tetapi gue udah belajar ini itu dan mengetahui ini itu tentang korelasi antara Islam sebagai agama yang gue yakini dengan kehidupan ras manusia di alam dunia ini. I proud of Islam. I love Allah.  I love Mohammed. I proud to be a moslem.
Dear world, I just wanna tell you that Islam is the religion that spread love and peace. Christians, Jews, Hinduism, Buddhaism, and other are our friends. Our bro and sis. We're family of human race.

Akhir tulisan ini, gue ingin sedikit mengulas tentang negeri gue yang super multikultural ini. Yup, benar. Indonesia. Gue ingin negeri ini tetap mempertahankan budaya tradisionalnya, tetap menjaga dan melestarikan budaya tradisionalnya, agar turun temurun dan tidak hilang. Budaya di negeri ini tercipta sudah sangat lama,  Ya rasanya, konyol aja gitu, budaya yang sangat kuat, yang sudah dipelajari oleh kaum manusia dari waktu ke waktu melalui peradaban yang cukup panjang, bisa terkikis bahkan hancur oleh organisasi remehan seperti *TI. Indonesia tetaplah Indonesia. Ngga bisa jadi kaya Amerika, ngga bisa jadi kaya Arab, apalagi kaya Arab jaman dahulu kala. Hahahaha, silakan bangun dunia sendiri kalo mau seperti itu. Gue cinta negeri ini. Gue ngga mau ada gerakan atau aksi-aksi yang dilakukan oleh organisasi remehan yang bisa bikin negara gue hancur.

Dan tentang agama gue sendiri, Islam. Islam tidak pernah melarang seseorang untuk berbudaya. Islam bukan agama yang mengharamkan segala bentuk budaya ciptaan manusia. Bahkan, di Indonesia, budaya merupakan media menyebarkan Islam. Lewat budayalah, orang-orang mengenal agam Islam. Lewat berbagai kesenian tradisional, Islam bisa sampai di tanah nusantara ini sehingga kita bisa memeluknya.

Salam Persatuan Negeri!!
Jadilah muslim dan muslimah yang cinta Allah, Muhammad, dan negara.
















A girl behind this blog


Hello, I'm Gweni Jeanna :)
You can find me on my Instagram @azkaniazzuref
If you guys wanna give me some crticism and suggestions, or even blashpemy, you guys can send me mail at gwenijeanna[at]gmail[dot]com.

Comments

  1. Haloo mbak Gweni. Salam dari molly. Sedikit tanggapan atas tulisannya, sebenernya antara Islam dan politik itu bagian yang tak terpisahkan. Islam mengatur hal apa saja termasuk yang erat kaitannya dgn keduniawian. Makanya dulu Rasulullah mendirikan ulang kota Yastrib berubah menjadi kota madinah. Tapi akhir2 ini banyak sekali kampanye bahwa ga usah bawa2 agama dlm politik. Padahal sama sekali tak salah karena Islam pun mengatur ttg tata cara berpolitik dalam Islam. Termasuk keberadaan Negeri Indonesia Raya yang notabene bukan negara Islam, pun bukan negara sekuler, tetapi negara yg berideologi pancasila yg sangat menjunjung tinggi agama. :)

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum wr wb
    Mbak gweni, salam sehat selalu.
    Sedikit tanggapan tentang agama dan politik, pada dasarnya politik dan agama tidak bisa di pisahkan karena kenapa? Sebelum mbal lahir di dunia ini kita sudah di ajarkan politik bahkan jauh sebelum nabi adam dan hawa di ciptakan, kenapa bisa begitu? Iya karena politik baru di simpulan pada abad ke barapa ya?? Yg jelas pada saat filsuf yunani di simpulkan kita baru tau apa itu politik. Dan dimana letak hubungan agama dan politik? Ngak pake letak ya mbak eheh... hubungan agama dan politik bisa di lihat dari sejarah nabi muhammad ketika beliau mendakwahkan agama islam secara tersembunyi.
    Dan tolong dalam tulisannya jgn pake gw lo lu itu karena budaya indonesia erat sekali dalam etika bahkan dalam agama, biar terkesan santun bukan tempat pelampiasan. Tetap semangat💪 untuk berkarya👌 dan jangan menyerah untuk menuntut ilmu pengetahuan☺
    Salam hangat dari organisasi tertua di indonesia🇮🇩

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

GOBLOK

Kepahitan Hidup Tiada Berujung

(puisi lanjutan dari) Sejak Sajak Tak Lagi Sejuk