Posts

Showing posts from 2020

#dontfakeyourself DUA TAHUN PERADABAN

Image
Dari November 2018 sampai November 2020. Udah dua tahun lamanya gue ngeblog ternyata. Ngga kerasa. Eh, wait. November atau oktober ya? Gue aja lupa haha. Perasaan baru kemarin banget rasanya gue corat coret ga jelas dan di-publish ke blog. Dan dengan ngga tau malunya share link sana sini biar orang tau dan ngebaca. Lebih ngga tau malunya lagi, minta temen temen gue (tentu yang beda univ ya) buat promosiin link blog gue di grup kuliah mereka. Ada ada aja ampun. Kenapa gue minta tolong ke temen yang beda kampus? Karena ngga ada satu pun temen kampus yang mau ladenin gue kalo gue minta tolong wkwk. Apalagi minta tolong soal ginian. Udah pasti ga bakal ada yang mau.  Gue nanya seputar tugas aja kadang suka dicuekin. Apalagi dimintain tolong share link blog. Duh duh duh, ga ah. Ehehehe. Gue di kampus adalah makhluk terasing, guys. Wkwk. Lagian lumayan banyak juga temen kampus gue (terutama yang sefakultas) yang punya blog pribadi kaya gue. Dan mereka-mereka udah lebih lama ngeblognya dari g

Pollution 4

Ketika orangtua ga peduli, temen pada pergi, cinta entah hilang kemana, dan karir acak-acakan. Masih ada diri sendiri. Masih ada jiwa. Masih ada raga. Masih ada memori yang tersimpan di dalam otak. Masih ada kekuatan dan kasih Tuhan yang ngga pernah Tuhan cabut dari hamba yang Dia sayang. Makanya, selalu upgrade kemampuan diri. Biar ngga stress akut karena terlalu bergantung sama orang. Bakalan ada air mata dan tawa yang menemani lu dalam berproses. Nikmati semua suka dan dukanya. Nikmati detak detik penuh lara dalam proses. Dan yang paling penting adalah.... Jangan keseringan dengerin komentar orang. Mereka kadang suka sengaja ngebacot untuk jatohin lu dan meremehkan kerja keras lu. Do it now!! Jangan ditunda-tunda. Rebahan  yang overdosis itu ngga baik.  ------------ Baca juga segmen Pollution lainnya di sini : - Pollution 1 - Pollution 2 - Pollution 3

Orangtua? Apa mereka perlu kita buat bangga?

Guys Jangan pernah kalian berharap bisa banggain ortu deh. Apapun yang kalian capai, pikir bahwa itu adalah buat diri kalian sendiri. Bukan buat siapa siapa :) Pernah ga sih kalian tanya sama diri kalian, "Kalo gue lakuin ini itu, ortu bisa bangga ga sih sama gue?"  Gue pernah. Waktu kecil. Gue selalu berusaha keras semampu gue, did all my best buat semata-mata banggain ortu, hingga segede ini gue selalu berusaha SEMAMPU gue dengan segala yg gue miliki. Tujuannya satu. Apakah ortu akan apresiasi bagaimana gue berproses? Atau cuman mau lihat hasilnya aja?  Ngomongin hasil, mau hasil yang gimana? Berupa apa? Apakah hasilnya diukur dari segi duit aja? Hehe Gue pernah jadi anak yang segoblok itu ternyata. Sampai akhirnya gue berpikir, merenung tiap hari, dan tanya sama diri gue sendiri... "Njir, buat apa sih kerja keras buat bahagiain ortu? Kalo ortunya apresiasi dan bisa menghargai, itu masih mending. Tapi ini, gue selalu jadi sampah.... Terus buat apa berusaha bahagiain da

Pollution 3

Gue ngga bisa menjadi seperti apa yang oranglain inginkan. Karena gue dikasih kesempatan hidup sama Tuhan bukan untuk memenuhi ekspektasi oranglain. Gue akan tetap menjadi gue, diri gue seutuhnya. Hari ini, besok, dan selamanya. Gue ya gue.  Mungkin akan ada hal yang berubah dari diri gue. Bisa jadi sosok Gweni Jeanna yang dulu kalian kenal sebagai ABCD, kini telah berubah menjadi EFGH. Tapi ini tetaplah gue. Gue, sosok Gweni Jenna yang siap kalian hujat kapan pun dan dimana pun sesuka hati kalian. Gue ya gue. Hidup dalam apa kata gue. Terserah gue. Dan gue bisa berubah sesuka hati. Gue lelah bersembunyi di balik citra. Terlalu bodoh untuk memaksa orang agar terdistraksi atas hal-hal yang selama ini gue tampilkan. Gue ingin hidup sebagai diri gue yang gue mau. Agar gue enjoy. Agar gue ngga lagi tersakiti. Bad life?? I'm coming back!! Being a bad girl (anymore)? I really love it.  I don't care about what the peoples are gonna thinking. I just wanna living in my-own-world. But it

Pollution 2

Manusia lain ngga akan pernah mengerti.... Kenapa gue marah-marah, kenapa gue emosian, dan kenapa gue bisa nangis tiba-tiba di tengah keadaan mood yang lagi stabil.... Kenapa gue sering berbicara kasar, kenapa gue bertindak ngga sopan, kenapa gue sering ngomong ngga pake krama sama orang yang lebih tua.... Bukan karena gue tidak mengerti krama. Bukan karena gue ngga tau cara menghormati orang yang lebih tua. Bukan karena gue ngga punya akhlak, sopan satun, etika, dan moral. Semua ngga ada hubungannya dengan itu. Gue cuman ngga suka gue diinjek. Gue ngga suka keluarga gue diinjek. Gue ngga suka dihina dan dikatain yg ngga pantes dan ngga sesuai fakta. Makanya gue marah. Makanya gue bicara kasar. Makanya gue berontak dan ngelawan. Semua hal itu dilatarbelakangi oleh masalah pribadi yang ngga akan pernah bisa dingertiin orang-orang. Dan gue? Gue ngga pernah merasa risi atau marah soal itu. Gue ngga berharap atau meminta orang buat mengerti gue. Gue cuman minta manusiakanlah gue.

Lepas

Keyboard error. Sama halnya dengan otak dan perasaanku saat ini. Aku sedih. Aku kecewa. Aku bingung. Aku tak tahu. Aku benci. Aku ingin pergi. Namun kebingungan kembali menghadang. Pergi kemana? Tinggal dimana? Aku sakit hati. Aku benci merasakan sakit hati. Aku benci merasakan kesedihan. Padahal tadinya kesedihan adalah sahabat sejatiku. Namun kini aku sangat membencinya. Aku memang tulus. Tulus menjalani semua hal yang terjadi, kubiarkan begitu saja, tanpa harapan dan rencana apa apa. Namun semakin lama aku semakin gemas. Hati ini kunjung tak jelas. Semakin lepas menyayangi. Entahlah. Mungkin aku salah. Mungkin ini ganjaran atas kesalahanku. Aku menerima, meski sakit. Namun di sisi lain, aku tak sakit. Aku biasa saja. Karena ada tempat lain bagi kapalku berlabuh. Ada pohon rindang di luar sana yang mampu meneduhkanku, melindungiku dari teriknya mentari. Aku semakin bingung. Bingung. Bingung. Bingung. Ah entah. Aku hanya mengingat satu kalimat ini : Just let it be, let everythi

Pollution 1

Aku tuh ngga bisa, kalo cuman ngikutin satu pemikiran dan nurutin satu mulut doang. Sedangkan ada banyak mulut dan pemikiran di dunia ini. Beragam, ada milyaran. Bandung, April 2020 -------------------- Baca juga segmen Pollution lain di sini : - Pollution 2 - Pollution 3 - Pollution 4

Teruntuk Mahasiswa

Image
WARNING : Bahasa yang saya gunakan dalam menulis konten ini adalah bahasa kasar. Pastikan bahwa hatimu kuat sebelum membaca tulisan ini.  Selamat membaca. Budayakan membaca sampai selesai. Kesalahan mahasiswa itu adalah.... Dikit-dikit ngeluh. Semakin banyak tugas, semakin sering pula ngebacotnya. Ya tuh tugas kapan kelarnya woee?? Giliran dosen ngelompokkin yg pinter dan yang biasa aja, malah bilang diskriminasi, marginalisasi, pilih kasih antara yang pinter dan yang engga, dll sebagaimya. Oh em jy. Apakah gue pernah lakuin kesalahan itu? Pernah banget. Ngeluh? Sering. Bacot ga jelas? Sering. Bahkan mengumpat soal dosen pun sering. Tapi gue tau itu semua ga baik dan ga berguna. So guys, stop to do the useless thing like that. Gue disini hanya ingin sedikit ngebenturin kepala lu aja, biar lu sadar. "Gini ya rasanya di diskriminasi sama dosen yang beda bedain orang pinter sama orang bodoh.." Hey!! Lu ngga maju gimana woe? Lu klaim diri lu sebagai orang bodoh te

Turning The Negative Into The Possitive

Ngga kerasa ya, 2019 udah abis aja. Kenapa semua begitu cepat? Satu tahun, ngga kerasa apa apa. Berlalu dengan gitu aja, dan cuman ninggalin rasa sesal yang begitu membekas di benak gue. Udah lama banget gue ngga nulis blog kan, habis gue ngga ada plan, atau bayangan tentang apa yang mau gue tulis di blog..... Untuk mengawali tahun ini, gue bakal ceritain kenapa gue nulis blog. Jadi guys, gue tuh udah lamaaaa banget kepengen punya blog. Cuman gue ga tau cara buatnya. Semua berawal ketika gue masuk SMP dan mengenal warnet. Setiap hari warnet setiap hari browsing sampe duit habis. Gue lagi iseng-iseng ketik 'diary' di Google, kemudian muncullah Diary Anak Kampung. Nah, itulah pertama kalinya gue baca blog yang isiannya kaya buku diary. Empunya blog adalah mas Kaesang. Kalian tau Kaesang kan? Itulhooo... Putranya Pak Jokowi. Nah, dia yang nulis blog di Diary Anak Kampung. Gue baca-baca blog dia, rasanya asik juga. Menghibur, lucu, seru, dan narsis kaya gue. Wkwk. Aduh maaf ya m