Senja Kala Itu





Kala itu....
Adalah petang yang indah
Burung berkicau nyaring
Rerumputan hijau terhampar
Dan kita...
Duduk bersama
Ditemani cantiknya senja
Yang memanjakan mata

Kesana kemari
Kita berjalan-jalan
Aku beli ini itu yang kita suka
Kau menggerutu kemudian
Kita beradu ringan soal belanjaan
Beradu ringan tentang perbedaan
Kemudian tiba-tiba tertawa
Dan kembali saling canda

Di bawah naungan senja
Kala itu
Senja menyaksikan sebuah kisah
Cinta yang tak sempurna, namun nyata
Bersama insan-insan lainnya yang menyesaki semesta


Tak hanya senja
Namun semesta beserta isinya
Menyaksikan sebuah perihal
Tentang cara kita saling tatap
Dan cara kita menatap senja bersama
Menikmati keanggunan senja
Menikmati lukisan Sang Kuasa di langit

Melalui matamu
Kunikmati percikkan cahaya mentari yang mulai tenggelam
Kunikmati hembusan angin
Yang menghantarkan semilir harum tubuhmu padaku
Aku suka menatapmu
Suka mencium harummu
Aku suka ketidak sempurnaanmu

Kala itu....
Ya, kala itu
Waktu yang takkan lenyap dari memori
Adalah kala itu






-Gweni Jeanna
Bandung, April 2019


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

GOBLOK

Kepahitan Hidup Tiada Berujung

(puisi lanjutan dari) Sejak Sajak Tak Lagi Sejuk