Rindu Malam Menggebu

(Kepada Engkau yang Kuhormati)


Malam ini, kotaku tak hujan
Bahkan langit malam ini cerah terang rembulan
Dan bertaburan bintang
Yang bersinar seperti sorot matamu
Langit malam ini mengingatkanku pada kotamu
Saat kita mengelilingi kota
Dengan menggunakan motor lamamu
Aku duduk mematung
Grogi
Entah apa yang harus kulakukan
Kamu meraung raung
Kode keras agar aku memeluk
Dan kulakukan, hangatpun menjalari tubuh kita

Temanmu tiba-tiba disamping kita
Menyoraki riang gembira
Karena kebahagiaan kita berdua yang sedang bersemi cinta
Malam itu, adalah malam berkesan yang pernah kualami seumur hidup

Kurindu kamu saat di kotaku
Saat kita keliling-liling alun alun kota
Kutunjuk barang yang aku suka
"Buat apa beli itu?" katamu
Aku terkekeh melihat wajahmu yang penasaran
Dan kau terkekeh saat melihatku merengek penuh penyesalan
Kita beradu ringan soal belanjaan
Di tengah bisingnya kota pada malam itu
Lalu kita pergi ke emperan alun-alun
Membeli sosis bakar yang terkena debu jalanan
Kita duduk menikmatinya sambil bersenda gurau
Dan kadang kita bertengkar kecil
Ujung-ujungnya pasti canda tawa

Malam ini kurindu
Rindu cara caramu yang menyebalkan
Rindu caramu yang mampu membuatku terkekeh saat aku sedang marah padamu
Sehingga aku gagal ngambek
Aku rindu menikmati matahari bersamamu
Rindu basah kuyup hujan-hujanan bersamamu
Rindu menikmati angin malam bersamamu
Rindu semua itu
RINDU.
Aku rindu tentang bagaimana aku jatuh cinta

Aku hanya bisa berharap, berharap dan berharap
Berharap kamu masih mencintaiku
Masih inginkan aku di sisimu
Masih mengingatku
Masih selalu menyayangiku
Masih ingin kebahagiaan selalu menyertai kita
Bersama
Selamanya
Akupun berharap
Aku bisa menemanimu tanding lagi
Walau main bola bukanlah pekerjaanmu
Tetapi hanya sekedar pengisi waktu kosongmu
Aku berharap bisa bertemu ibumu lagi
Bersenda gurau bersama
Berbagi cerita dengannya tentangmu
Dan, yang paling mengesankan adalah
Saat aku singgah di rumahmu
Dan ikut rehat di kamarmu sebentar
Aku terkapar di kasurmu karena lelah
Saat setengah sadar, aku merasakan tangan lembut mengelus ubun-ubunku
Dan saat kubuka mata, ternyata itu ibumu
Aku bahagia
Aku nyaman
Aku merasa disayangi oleh ibumu
Apa kabar beliau?
Bolehkan aku bertemu dengannya lagi dan memeluknya?
Bolehkah aku menyayanginya seperti aku menyayangi ibuku?

SEMUA AKU RINDU.
AKU RINDU KAMU.



Bandung, 23 Desember 2018
Teruntuk Doni Anfasha Prameswara, ditulis penuh cinta oleh Algearra Gweni Jeanna

Comments

  1. Baguss.cmn pemilihan kata kata nya, terlalu. Mainstream sih. Hehe, semangat.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

GOBLOK

Kepahitan Hidup Tiada Berujung

#dontfakeyourself DUA TAHUN PERADABAN